Stroke Serang Usia Muda

Jangan Abaikan Pusing yang Terus-menerus
Sebaiknya mulai sekarang buang jauh-jauh pemikiran kalau penyakit stroke hanya menyerang kalangan orang tua atau yang berusia lanjut. Asumsi itu terpatahkan, dengan semakin seringnya ditemui kalangan usia muda yang terserang penyakit gangguan fungsi saraf ini.
Dokter Spesialis Bedah Saraf Siloam Hospitals dr Eveline, Sp.BS mengaku tak jarang menemukan pasien stroke yang masih berusia 20 hingga 30 tahun. Persentase yang bisa dia buat, jika jumlah total penderita stroke ditanganinya dipersentase 100, maka pasien usia muda sebanyak 20 persen. “Memang tetap lebih banyak usia tua, ya sekira 80 persen. Tapi yang ingin kami sampaikan, agar publik jangan mengira stroke itu cuma menyerang orang tua, yang usia muda juga bisa kena stroke,” kata dia, seperti diberitakan Kaltim Post (grup JPNN).
Dia menjelaskan, stroke pada usia muda yang ditanganinya, umumnya karena bawaan lahir. Kelainan bawaan itu, jelas dia, seperti pembuluh darah besar dengan pembuluh darah balik ada hubungan, padahal normalnya tidak menyambung. Usia muda yang terserang stroke pun awalnya kurang paham dengan penyakit yang diderita. Bahkan mereka tak sampai berpikir kalau terserang stroke. Baru diketahui ketika pasien sudah kejang-kejang dan menjalani perawatan di rumah sakit.
“Kalau selama bertugas di Balikpapan sejak akhir tahun lalu, yang saya temukan ada usia 20 hingga 30 tahun. Kalau jumlahnya saya tak bisa sebut ya, karena penderita stroke “kan enggak cuma datang ke saya, ada ke spesialis lain,” katanya.
“Waktu saya masih bertugas di Siloam Jakarta, saya menemukan usia muda yang terkena stroke itu belasan tahun. Jadi ini harus menjadi perhatian bersama,” lanjutnya.
Dia juga mengingatkan, jangan menganggap remeh pusing atau nyeri pada kepala. Jika pusing dirasakan terus menerus, dan tak lagi mempan dengan meminum obat, maka patut dicurigai ini adalah gejala stroke. Apalagi kalau nyeri kepala dibarengi dengan keluhan lain, seperti mati rasa atau kesemutan. “Baiknya langsung cari dokter,” katanya. Menurutnya, saat ini kebanyakan penderita stroke datang berobat ke rumah sakit saat kondisi sudah parah. Ini yang harus menjadi perhatian. Mestinya, kata dia, kalau penanganan penyakit ini bisa dilakukan segera, maka potensi untuk bisa sembuh lebih besar.
Hal inilah, kata dia, yang ingin disampaikan pihaknya pada Seminar Umum Deteksi Dini Stroke yang akan dihelat pada Sabtu, 28 April, pukul 17.00 Wita, di Hotel Grand Senyiur, Balikpapan. Seminar yang akan mendatangkan Prof Dr dr Eka J Wahjoepramono, Sp.BS, chairman of Neuroscience Centre Siloam Hospitals Group akan memaparkan bagaimana mengenali tanda-tanda stroke. Misalnya, seperti gangguan bicara, wajah yang tidak simetris, gerakan lemah, dan tindakan untuk segera dibawa ke rumah sakit.
Seminar, akan dihelat dua kali. Pertama pada Sabtu (28/4) untuk umum tanpa dipungut biaya. Kedua pada Minggu (29/4) di tempat sama, mulai pukul 08.00 Wita, dengan peserta dokter umum dan dokter spesialis. Khusus untuk ini, peserta dibatasi hingga 250 orang, dan dikenakan biaya pendaftaran. [jpnndotcom]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar